^_^

Jumat, 18 Juli 2008

ibuku PEMBOHONG !!

Sukar untuk orang lain percaya,tapi itulah yang terjadi, ibu saya memang seorang pembohong!! Sepanjang ingatan saya sekurang-kurangnya 8 kali ibu membohongi saya. Saya perlu catatkan segala pembohongan itu untuk dijadikan renungan anda sekalian.


Cerita ini bermula ketika saya masih kecil. Saya lahir sebagai seorang anak lelaki dalam sebuah keluarga sederhana. Makan minum serba kekurangan. Kami sering kelaparan. Adakalanya, selama beberapa hari kami terpaksa makan ikan asin satu keluarga. Sebagai anak yang masih kecil, saya sering merengut. Saya menangis, ingin nasi dan lauk yang banyak. Tapi ibu pintar berbohong. Ketika makan, ibu sering membagikan nasinya untuk saya. Sambil memindahkan nasi ke mangkuk saya, ibu berkata : ""Makanlah nak ibu tak lapar."
– PEMBOHONGAN IBU YANG PERTAMA.



Ketika saya mulai besar, ibu yang gigih sering meluangkan watu senggangnya untuk pergi memancing di sungai sebelah rumah. Ibu berharap dari ikan hasil pancingan itu dapat memberikan sedikit makanan untuk membesarkan kami. Pulang dari memancing, ibu memasak ikan segar yg mengundang selera. Sewaktu saya memakan ikan itu, ibu duduk disamping kami dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang bekas sisa ikan yang saya makan tadi. Saya sedih melihat ibu seperti itu. Hati saya tersentuh lalu memberikan ikan yg belum saya makan kepada ibu. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya. Ibu berkata : "Makanlah nak, ibu tak suka makan ikan."
– PEMBOHONGAN IBU YANG KEDUA.



Di awal remaja, saya masuk sekolah menengah. Ibu biasa membuat kue untuk dijual sebagai tambahan uang saku saya dan abang. Suatu saat, pada dinihari lebih kurang pukul 1.30 pagi saya terjaga dari tidur. Saya melihat ibu membuat kue dengan ditemani lilin di hadapannya. Beberapa kali saya melihat kepala ibu terangguk krn ngantuk. Saya berkata : "Ibu, tidurlah, esok pagi ibu kan pergi ke kebun pula." Ibu tersenyum dan berkata : "Cepatlah tidur nak, ibu belum ngantuk."
– PEMBOHONGAN IBU YANG KETIGA.



Di akhir masa ujian sekolah saya, ibu tidak pergi berjualan kue seperti biasa supaya dapat menemani saya pergi ke sekolah untuk turut menyemangati. Ketika hari sudah siang, terik panas matahari mulai menyinari, ibu terus sabar menunggu saya di luar. Ibu seringkali saja tersenyum dan mulutnya komat-kamit berdoa kepada Illahi agar saya lulus ujian dengan cemerlang. Ketika lonceng berbunyi menandakan ujian sudah selesai, ibu dengan segera menyambut saya dan menuangkan kopi yang sudah disiapkan dalam botol yang dibawanya. Kopi yang kental itu tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang ibu yang jauh lebih kental. Melihat tubuh ibu yang dibasahi peluh, saya segera memberikan cawan saya itu kepada ibu dan menyuruhnya minum. Tapi ibu cepat-cepat menolaknya dan berkata : "Minumlah nak, ibu tak haus!!"
– PEMBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT.



Setelah ayah meninggal krn sakit, selepas saya baru beberapa bulan dilahirkan, ibulah yang mengambil tugas sebagai ayah kepada kami sekeluarga. Ibu bekerja memetik cengkeh di kebun, membuat sapu lidi dan menjual kue2 agar kami tidak kelaparan. Tapi apalah daya seorang ibu. Kehidupan keluarga kami semakin susah dan susah. Melihat keadaan keluarga yang semakin parah, seorang tetangga yang baik hati dan tinggal bersebelahan dengan kami, datang untuk membantu ibu. Anehnya, ibu menolak bantuan itu. Para tetangga sering kali menasihati ibu supaya menikah lagi agar ada seorang lelaki yang menjaga dan mencarikan nafkah untuk kami sekeluarga. Tetapi ibu yang keras hatinya tidak mengindahkan nasihat mereka. Ibu berkata : "Saya tidak perlu cinta dan saya tidak perlu laki-laki."
– PEMBOHONGAN IBU YANG KELIMA.




Setelah kakak2 tamat sekolah dan mulai bekerja, ibu pun sudah tua. Kakak2 menyuruh ibu supaya istirahat saja di rumah. Tidak lagi bersusah payah untuk mencari duit. Tetapi ibu tidak mau. Ibu rela pergi ke pasar setiap pagi menjual sedikit sayur untuk memenuhi keperluan hidupnya. Kakak dan abang yang bekerja jauh di kota besar sering mengirimkan uang untuk membantu memenuhi keperluan ibu, pun begitu ibu tetap berkeras tidak mau menerima uang tersebut. Malah ibu mengirim balik uang itu, dan ibu berkata : "Jangan susah-susah, ibu ada duit."
– PEMBOHONGAN IBU YANG KEENAM.



Setelah lulus kuliah, saya melanjutkan lagi untuk mengejar gelar sarjana di luar Negeri. Kebutuhan saya di sana dibiayai sepenuhnya oleh sebuah perusahaan besar. Gelar sarjana itu saya sudahi dengan cemerlang, kemudian saya pun bekerja dengan perusahaan yang telah membiayai sekolah saya di luar negeri. Dengan gaji yang agak lumayan, saya berniat membawa ibu untuk menikmati penghujung hidupnya bersama saya di luar negara. Menurut hemat saya, ibu sudah puas bersusah payah untuk kami. Hampir seluruh hidupnya habis dengan penderitaan, pantaslah kalau hari-hari tuanya ibu habiskan dengan keceriaan dan keindahan pula. Tetapi ibu yang baik hati, menolak ajakan saya. Ibu tidak mau menyusahkan anaknya ini dengan berkata ; "Tak usahlah nak, ibu tak bisa tinggal di negara orang."
– PEMBOHONGAN IBU YANG KETUJUH.




Beberapa tahun berlalu, ibu semakin tua. Suatu malam saya menerima berita ibu diserang penyakit kanker di leher, yang akarnya telah menjalar kemana-mana. Ibu mesti dioperasi secepat mungkin. Saya yang ketika itu berada jauh diseberang samudera segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Saya melihat ibu terbaring lemah di rumah sakit, setelah menjalani pembedahan. Ibu yang kelihatan sangat tua, menatap wajah saya dengan penuh kerinduan. Ibu menghadiahkan saya sebuah senyuman biarpun agak kaku krn terpaksa menahan sakit yang menjalari setiap inci tubuhnya. Saya dapat melihat dengan jelas betapa kejamnya penyakit itu telah menggerogoti tubuh ibu, sehingga ibu menjadi terlalu lemah dan kurus. Saya menatap wajah ibu sambil berlinangan air mata. Saya cium tangan ibu kemudian saya kecup pula pipi dan dahinya. Di saat itu hati saya terlalu pedih, sakit sekali melihat ibu dalam keadaan seperti ini. Tetapi ibu tetap tersenyum dan berkata : "Jangan menangis nak, ibu tak sakit."
– PEMBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.






Setelah mengucapkan pembohongan yang kedelapan itu, ibunda tercinta menutup matanya untuk terakhir kali.



Anda beruntung krn masih mempunyai ibu dan ayah. Anda boleh memeluk dan menciumnya. Kalau ibu anda jauh dari mata, anda boleh menelponnya sekarang, dan berkata, 'Ibu,saya sayang ibu.' Tapi tidak saya, hingga kini saya diburu rasa bersalah yang amat sangat krn biarpun saya mengasihi ibu lebih dari segala-galanya, tapi tidak pernah sekalipun saya membisikkan kata-kata itu ke telinga ibu, sampailah saat ibu menghembuskan nafasnya yang terakhir.



Ibu, maafkan saya. Saya sayang ibu....…

SURAT DARI PRESIDEN INDIA

Apakah ANDA punya 10 menit untuk negara ANDA?

kalau ya. Baca. Pilihan ada di tangan ANDA.

Kenapa KITA di India begitu malu untuk mengenali kekuatan KITA, prestasi KITA? KITA adalah bangsa yang besar. KITA begitu banyak memiliki cerita keberhasilan yang mengagumkan, tapi KITA menolak untuk mengakuinya. Kenapa?

KITA yang pertama memproduksi susu. KITA nomor satu dibidang satelit deteksi jarak jauh. KITA nomor dua penghasil gandum. KITA nomor dua penghasil beras.

Lihat Dr. Sudarshan, dia telah berhasil merubah perkampungan suku primitif menjadi sebuah komunitas yang berkembang dengan mandiri. Masih banyak lagi prestasi lain tetapi media kita hanya terobsesi dengan berita buruk, kegagalan dan bencana. Suatu waktu saya sedang berada di Tel Aviv dan saya sedang membaca sebuah koran Israel. Waktu itu adalah sehari setelah banyak serangan, pemboman dan korban yang tewas akibat huru hara tersebut. Hamas baru saja melancarkan aksinya. Tetapi halaman depan koran tersebut seorang pria Yahudi yang dalam waktu lima tahun telah berhasil merubah daerah gurun pasir tempat tinggalnya menjadi kebun anggrek serta lumbung penyimpan hasil panen. Jenis berita yang seperti ini yang menggugah perhatian setiap orang. Keterangan berita yang menyeramkan tentang pembunuhan, bom, kematian, malah diletakkan didalam koran. Terkubur bersama berita-berita lainnya.

Di INDIA kita hanya membaca tentang kematian, sakit, terorisme, kejahatan. Kenapa KITA begitu negatif? Pertanyaan yang lain: Kenapa, KITA sebagai bangsa, begitu terobsesi dengan barang asing atau luar negeri? KITA menginginkan TV buatan luar negeri, kaos buatan luar negeri. KITA menginginkan segala teknologi buatan luar negeri atau asing.

Kenapa terobsesi dengan segala yang berbau impor? Apakah kita tidak menyadari bahwa kehormatan atau harga diri datang dari kemandirian? Saya pernah berada di Hyderabad dalam rangka memberi kuliah, ketika seorang gadis berusia 14 tahun meminta tanda tangan saya. Lalu saya bertanya kepada gadis tersebut apa tujuan hidupnya? Dia menjawab: saya ingin tinggal di India yang sudah maju. Untuk dia, KITA harus membangun INDIA agar maju. ANDA harus bisa menyatakan bahwa India bukan bangsa yang terbelakang: India adalah bangsa yang maju.

Apakah ANDA punya 10 menit? Ijinkanlah saya untuk kembali dengan sepenuh hati.

Apakah ANDA punya 10 menit untuk negara ANDA? kalau ya. Baca. Pilihan ada di tangan ANDA.

ANDA bilang pemerintah kita tidak efisien. ANDA bilang hukum KITA kuno. ANDA bilang pemerintah daerah tdiak memungut sampah. ANDA bilang telekomunikasi tidak jalan, kereta api menggelikan, penerbangannya adalah yang terburuk didunia, surat tidak pernah sampai di tujuan. ANDA bilang negara KITA adalah makanan anjing dan tempat yang sangat buruk.

ANDA hanya bisa bilang ini itu, tapi apa yang telah ANDA lakukan tentang itu semua?

Seumpama, seseorang berada di Singapura, sebut saja orang itu adalah ANDA. Mukanya adalah muka ANDA. ANDA keluar dari bandara dan ANDA sedang berada di negeri yang terkenal sangat internasional. Di Sinagpura, ANDA tidak membuang puntung rokok sembarangan atau makan didalam toko. ANDA sama bangganya dengan para pengguna jaringan transportasi bawah tanah yang lainnya. ANDA membayar SGD 5 (sekitar 60 rupee) untuk bisa menyetir melalui Jl. Orchard antara jam 5 sore sampe jam 8 malam. ANDA kembali ke tempat parkir mobil untuk memperbarui karcis parkir ANDA ketika ANDA berada lebih lama di sebuah restoran atau pertokoan, tak peduli siapa ANDA sebenarnya. Di Singapura ANDA tidak berbicara sembarangan. ANDA tidak berani makan di depan umum di Dubai selama bulan Ramadhan. ANDA tidak akan pergi tanpa kerudung di Jeddah. ANDA tidak akan berani menyogok pegawai telepon di London agar membuat tagihan ANDA dibebankan pada pelanggan yang lain. ANDA tidak akan berani mengendarai kendaraan ANDA dengan kecepatan lebih dari 80 km/jam di Washington, apalagi menggertak Polisi yang menilang ANDA dengan alasan bahwa ANDA adalah seorang pejabat penting. ANDA tidak akan berani membuang batok kelapa kosong sembarangan ke pantai di Australia dan Selandia Baru. Kenapa ANDA tidak meludah sembarangan ketika berjalan-jalan di Tokyo? Kenapa ANDA tidak menyewa joki untuk ikut ujian atau membeli ijazah palsu di Boston?

Bukankah KITA masih membicarakan seseorang yang sama, yaitu ANDA? ANDA bisa mematuhi dan menghormati sistem di luar negeri tapi ANDA tidak bisa melakukan hal yang sama di negara ANDA sendiri? ANDA yang bisa dengan mudahnya membuang sampah sembarangan ketika menginjak tanah INDIA. Padahal ANDA bisa menjadi warga negara yang peduli dan tertib di luar negeri, tapi ANDA tidak bisa berlaku begitu di INDIA?

Dalam sebuah wawancara, mantan Walikota Bombay yang cukup terkenal, Tinaikar, menyuarakan pendapatnya mengenai fenomena tersebut. Beliau mengatakan, “Ibaratnya, anjing orang kaya yang buang kotoran dimana-mana, lalu orang pada rebut mengkritik pemerintah setempat karena kota menjadi kotor. Lalu apa yang diharapkan orang-orang seperti itu? Apa harus menyediakan seorang atau beberapa orang petugas kebersihan dengan sapu ditangan yang selalu siap sedia langsung membersihkan kotoran yang keluar dari anjing peliharaan orang kaya tersebut? Di Amerika dan Jepang, setiap pemilik anjing bertanggung jawab penuh atas kebersihan hewan peliharaanya termasuk urusan buang hajatnya. Apa orang INDIA bisa berlaku seperti itu?” Tinaikar benar. KITA di INDIA, ikut Pemilu dan memilih wakil rakyat hanya hanya agar setelah itu KITA bisa cuci tangan melepas semua tanggung jawab KITA.

KITA hanya ingin duduk duduk untuk dimanjakan dan berharap pemerintah yang melakukan semuanya untuk KITA tetapi kontribusi KITA sebenarnya adalah negatif. KITA berharap negara yang bersih tetapi KITA tetap saja membuang sampah sembarangan dan KITA tidak peduli untuk memungut sampah untuk dibuang pada tempatnya. KITA menuntut toilet kereta api yang bersih tetapi KITA sendiri tidak mau belajar untuk menggunakan toilet dengan baik dan benar. KITA menginginkan Indian Airlines dan India Air menyediakan makanan terbaik dan perlengkapan toilet tetapi KITA tidak berhenti menyerobot di setiap kesempatan.

KITA melakukan protes yang keras terhadap masalah kekerasan wanita, mahar, gadis kecil dan lain-lain, tetapi pada prakteknya KITA malah melakukan hal yang sebaliknya. Alasan KITA? Sistem itu terdiri dari apa? Pastinya terdiri dari para tetangga KITA, rumah tangga yang lain, masyarakat dan pemerintah yang lain. Tapi pastinya Saya dan ANDA tidak termasuk di dalamnya.

Ketika ada kesempatan bagi diri KITA pribadi untuk memberikan kontribusi yang positif, KITA mengunci dan menjauhkan keluarga KITA dan menjaga jarak dari negara KITA dan menunggu sampai datangnya seseorang yang bersih untuk bekerja dan melakukan mukjizat dalam membereskan semua masalah atau KITA pergi melarikan diri?

Seperti seorang pengecut yang malas, KITA pergi ke Amerika untuk merasakan kejayaan mereka dan memuji sistem mereka. Ketika New York menjadi tidak aman, KITA lari ke Inggris. Ketika angka pengangguran di Inggris mulai tinggi, KITA terbang ke negara Teluk. Ketika negara Teluk sedang perang, KITA menuntut agar pemerintah INDIA menolong kita untuk pulang ke INDIA. Setiap orang bersikap begitu dalam menganiaya dan memperkosa negaranya sendiri. Tidak ada yang berpikir untuk mengembangkan sistemnya. Kesadaran KITA sudah tergadaikan dengan uang.

Wahai rakyat INDIA, lewat artikel ini saya menghimbau agar KITA benar-benar melakukan instrospeksi diri dan menggugah kesadaran KITA. Saya menyuarakan kembali apa yang pernah dikatakan oleh J.F Kennedy: “Tanyakan apa yang bisa KITA lakukan untuk INDIA. Jangan tanya apa yang bisa INDIA lakukan untuk KITA. Kerjakan apa yang harus dikerjakan agar INDIA bisa seperti Amerika atau mereka yang telah maju”.

Mari KITA Kerjakan apa yang INDIA butuhkan dari KITA.

Tolong sampaikan surat ini ke setiap orang INDONESIA… eh, india

M E R D E K A

Tidak dibantah,sejumlah pihak berusaha menyeret NKRI menjadi republik pecah-belah.Apakah pihak-pihak itu adalah warga asing atau pribumi.kenyataannya NKRI cenderung akan pecah.Kaum tua yang ikut memperjuangkan tegaknya NKRI dengan darah dan air mata pasti menentang keinginan ini.Namun mereka yang tak pernah merasakan sulitnya masa penjajahan maupun pendudukan asing sepertinya acuh tak acuh dengan perlu tegaknya NKRI atau pecahnya republik ini berkeping-keping.

Dimulai dari sumpah palapa mahapatih gajah mada yang ingin menyatukan nusantara dibawah kepemimpinan seorang raja,satu-satunya bentuk kekuasaan yang dikenal saat itu.Tentu saja sumpah palapa dicermati dengan semangat berbeda,jika gajah mada oleh sejumlah negara yang ditaklukkan dianggap sebagai biang penjajah,NKRI yang dikepalai sukarno-hatta dihormati sebagai kepala sebuah negara yang merdeka.meski ada sejumlah penentang,toh NKRI berhasil berdiri tegak,dan hingga kini tetap diupayakan agar tetap tegak berdiri.

Saat ini,gejolak sosial-politik di beberapa daerah di Indonesia mulai mengkhawatirkan.Sejak diberlakukan otonomi daerah,semua daerah merasa berhak mengurus daerah masing-masing dan cenderung melupakan bahwa satu daerah punya rangkaian dengan daerah lain yang membentuk NKRI,hanya kerekatan daerah-daerah yang kuat diharapkan dapat memperkuat posisi NKRI. Namun terjadi arah yang kurang benar dalam mengendalikan daerah,sehingga banyak daerah merasa bahwa daerah adalah milik warga asli daerah tertentu.

Siapakah penduduk asli Indonesia?Soal siapa yang asli dan siapa pendatang bukanlah masalah sederhana.Kajian linguistik,antropologi budaya dan arkeologi menunjukkan bahwa penduduk yang sekarang berdiam di Indonesia tak sepenuhnya berasal dari Indonesia.Migrasi besar-besaran dari china selatan juga dari taiwan ke arah selatan menghasilkan austronesia yang kemudian tersebar di wilayah Indonesia,Malaysia dan Filipina.karena itu,para ahli sepakat untuk merekonstruksi bahasa proto austronesia dengan menggunakan data dari bahasa tagalog,bahasa batak dan bahasa jawa.Mengingat migrasi juga berjalan ke arah barat,maka ada kemiripan dengan bahasa yang ada di madagaskar.Etnis dayak di kalimanan punya kemiripan fisik dan budaya dengan penduduk taiwan,sebagaimana terdapat dalam majalah-majalah,lengkap dengan foto-foto penduduk serta keseniannya.Ada kecenderungan kurang sehat di daerah-daerah,kasus terbaru,adanya niat untuk mengusir inul daratista dari jakarta.Adapun sejak meletusnya bom bali,muncul gerakan ajeg bali yang dirasakan sebagai gerakan anti pendatang,karena sejumlah pelaku bom yang tertangkap adalah orang indonesia di luar bali,sehingga mengesampingkan pelaku-pelaku lain yang masih tersembunyi di balik layar.Batam juga sudah tertular gerakan anti pendatang,sementara wilayah penuh gula itu sudah telanjur diserbu semut dari luar.Belum lagi daerah lain yang merasa memiliki sumber daya alam yang besar,yang selama ini dianggap telah disedot pemerintah pusat.Hendaknya masyarakat seluruh daerah merasakan ini,jangan sampai mereka meniru jejak mantan saudara mereka yang kini hidup di bumi bernama timor leste,yang ingin merdeka dari penjajahan Indonesia,yang nyatanya saat ini malah terjajah.

Andaikata daerah-daerah ingin membentuk republik sendiri,kerajaan sendiri atau kesultanan sendiri, persoalannya juga tidak sederhana.Ambil misal banten mau membuat kerajaan atau kesultanan sendiri,karena beberapa tahun yang lalu daerah ini pernah bermuhibah ke london dan disambut dengan upacara kerajaan (laporan indonesia circle,jurnal terbitan school of oriental and african studies,university of london).Apakah wilayah ini bisa mandiri?atau harus impor banyak hal dari daerah lain?republik jawa timur?wilayah inipun bukan terdiri dari daerah yang homogen,dendam sejarah orang-orang blambangan terhadap majapahit,sebagaimana pajajaran yang pernah merasa ditipu oleh mahapatih gajah mada,demikian pula bali yang pernah ditaklukkan.apakah wilayah-wilayah lain akan jadi republik sesuai batas pulau?bagaimana mengatur mobilitas tinggi rakyat yang kini bernama penduduk Indonesia dari pulau ke pulau?

Kenyataan ini perlu dipikirkan bersama.Persatuan dan kesatuan yang telah tercapai jangan dengan mudah tercabik-cabik karena ambisi sejumlah manusia yang tak punya visi ke depan.Jangan sampai kita “mati muda” sebagai bangsa dan negara.

Kata orang dimasa depan;

Dulu,ada negeri bernama Indonesia.Berumur pendek dan kalah dengan majapahit yang bisa bertahan hingga hampir 300 tahun,atau dengan sriwijaya yang menjadi pusat study agama di asia tenggara?